MUTIARA KEHIDUPAN

man jadda wajada

Sabtu, 28 Agustus 2010

semester 5

awal kuliah semester 5 ini, sudah dapat banyak pelajaran.

pertama, tentang pengertian junk food *
kalau di luar negeri sana, yang dianggap makanan sampah adalah makanan seperti burger, pizza, dan sejenisnya (maaf sebut merk)

tapi, pada kenyataannya, makanan sampah di Indonesia adalah makanan yang diambil dari sampah (dan kemudian diolah, dan dikonsumsi oleh masyarakat). Makanan ini diambil dari tempat-tempat pembuangan sampah, yang rata-rata diambil dari tempat sampah di restoran berbintang. Aduh, ironis sekali.

Lantas, kenapa ini bisa terjadi?
lagi-lagi, masalah pemerataan kecukupan gizi yang belum merata. Meskipun (maaf) pemerintah telah menetapkan anggaran negara untuk pemenuhan gizi rakyatnya, tapi masih belum ada pengontrolan sampai ke pelosok desa. (Nggak kayak zaman khalifah Umar ya..?? :(
yah semoga Allah senantiasa menjaga kita sebagai makhlukNya...

kedua, tentang pengolahan daging**
Waktu kuliah kemarin, Pak dosen memperlihatkan kepada kami video tentang "kekejaman" manusia terhadap hewan. MasyaAllah, miriiiss...
Mereka dikuliti dengan sangat kejam, dibunuh dengan disiksa. Ada yang dengan dialiri gas CO2, ada pula yang disengat listrik. Yang paling kejam, dikuliti HIDUP-HIDUP!!!
dan tahukah, untuk apa kulit-kulit hewan itu??
ia dinikmati oleh para desainer, membuat baju, jas kulit, sepatu, dll..
mereka begitu bangga, atas keelokan produk-produk mereka..

ketiga, tentang pengawetan dan pengemasan***
Dewasa ini, makin ada-ada saja ide dalam mengolah produk pangan. Dari produk makanan basah, sampai makanan kering. Sampai-sampai, ada juga gudheg instan, tiwul instan, semua yang instan-instan. Mungkin melihat pangsa pasar yang ternyata memang suka dengan hal-hal yang instan, ga ribet. maka dari itu, perlu diadakan pengawetan makanan yang dikemas dalam kemasan yang bikin awet.
tapi, tentu saja ada kelemahannya, yaitu produk yang diperoleh memang tidak sesegar yang asli. Yah, asal gizi tetap memenuhi, dan produk tetap aman.

* Jazakillah Prof Han, seorang Ibu yang banyak menginspirasi kami...
** Jazakallah pak, atas muhasabah videonya
***Meskipun kuliah pengemasan kemarin, yang eksklusif cuma 14 orang-dan ternyata pada ngantuk semua-

kemarin, hari ini dan esok

kita tak pernah tahu
apa yang akan terjadi esok
kita tak bisa menolak
apa yang sudah ditetapkan

aku, dia, engkau, mereka, dan kalian
tak ada yang mengerti sebelumnya

bila saja kalimat itu sudah tertata
biarkan ia bertahan
jangan kalian ganggu
jangan kalian gugat

meski hanya permintaan maaf yang terucap
lewat sebuah teka-teki kehidupan
meski tinggal seonggok kesabaran yang makin menipis
dan mencoba mempertahankannya
sampai ketika ia tiba
tersenyum...begitu manis

begitulah...
tak ada yang bisa mengalahkannya kecuali sebuah tekad
sebuah tujuan, sebuah niat
atau hanya bermodal keinginan, yang sangat kuat

bersikukuhlah,
tetap untuk tinggal
menata untuk meniti
meniti untuk berjalan
berjalan di atas kehidupan
kehidupan yang lebih baik, InsyaAllah

Sabtu, 21 Agustus 2010

Pantaskah...

tepat ketika semua telah saya baca, luruh semua kesombongan dan "rasa hebat" yang pernah terselip... bahkan merasa "tak pantas" itu muncul lagi...

Siapa saya? Sebaik apakah saya?

Ya Allah, Engkaulah yang Maha Mengetahui, dan Maha Menentukan, apa-apa yang telah Engkau gariskan untuk hambamu ini..
Jikalau jalan ini adalah yang terbaik, maka berilah kesabaran, dan jagalah hati dari segala pikiran atau prasangka buruk..
Sungguh, tak ada keinginan untuk mengingkarinya, namun buih-buih yang telah terlewat itu, membuat hati terkoyak..
Entah pembenaran apa yang hamba cari, hingga begitu sesak menyeruak disini..

Hingga saat ini, potongan-potongan jawaban itu masih terus bergelimpangan, mengombang-ambingkan banyak perasaan..

Jumat, 20 Agustus 2010

No word..

Still remember...

dia, mereka...
tepat saat itu, betapa dengan mudahnya angin membawa terbang sang kalbu, menelusuri lautan pasir yang belum pernah ia jamah, menapaki pegunungan yang tak kau ketahui alur perjalanannya, hingga kau terjatuh saat kau berada hampir menuju puncak...

Saat itu kau begitu lugu, meyakini bahwa hal itu adalah kekal, sehingga apa yang kau angankan bisa terkabul..yah, karena saat itu hanya sebuah angan kosong, tanpa ada tujuan yang terstruktur, bahkan kau tetap memacu kuda untuk berlari, meskipun engkau pun tak tahu kemana arahnya...

Saat itu kau menangis dan tertawa, namun apa yang kau lakukan itu, ternyata tiada guna..hanya kesenangan sesaat yang kau dapat, yang kemudian disambung dengan rasa kesal yang mendalam...

Mungkin engkau menyesal, mungkin engkau merasa malu, atau mungkin engkau sudah tak mau tahu dengan urusan saat itu..namun lihatlah saudaramu, ia masih terkungkung, terkurung tak berdaya melawannya, ketika engkau sudah mulai terbebas dari siksa dunia kala itu...

Tapi lihatlah kembali..ketika dia masih saja menghantui kehidupanmu, kehidupan kita..hingga kita yang harus dikorbankan..dan engkau, tetap bertahan dengan kesabaran dan keikhlasanmu...

Dan sekarang, engkau telah bebas, karena engkau benar-benar meninggalkan dunia itu..
tapi..tapi.. kau belum bebas sepenuhnya, selama hidup masih menyertaimu kawan..
Mungkin hukum alam, ketika ada yang pergi, maka ada yang datang..

Dan ketika duniamu telah berbeda, maka apa yang kau hadapi juga akan berbeda..yang terpenting adalah, kau tetap menghadapinya dengan senyum tawakal...

Tak semua orang mengerti apa yang menjadi jalan pikiranmu, memaksakan orang lain untuk mengikuti jalan pikiranmu, juga bukanlah sebuah solusi..jadi komunikasikanlah, dengan mereka, dengannya, dengan penuh kehati-hatian..

Dan tetaplah..tetap menjadi orang yang sabar, ikhlas serta qona'ah..agar setiap langkah ini menjadi ringan, sampai ketika saatnya nanti, ketika hal besar itu berlangsung, biarkan senyum suka dan duka itu menemanimu..

Engkaulah yang melaksanakannya, maka jagalah tekad dan niat ini...

Pasirpun Bisa Menjadi Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya karena sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku” kata sang ibu sambil bercucuran air mata. “Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tanganpun, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu, kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat,” kata ibunya dengan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasehat bundanya. Ada hasilnya, tapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasehat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun – tahun lamanya.

Tanpa disadari, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.
Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh, dan mengkilap pun terbentuk dengan sempurna.

Dirinya kini sebagai hasil derita bertahun – tahun lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang hanya disantap orang

Umar bin Abdul Aziz

Saat Umar menerima amanah memegang kekuasaan, sebagai pemimpin Negara, maka dipilihlah sepuluh orang ulama yang shaleh dan terkemuka di Madinah, sebagai anggota majlis penasehatnya.

Saya ajak tuan-tuan berkumpul dalam majelis ini untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dijanjikan beroleh pahala dari Nya. Tuan-tuan akan menjadi pembantu saya dalam menegakkan kebenaran. Atas nama Allah, saya mengharap kepada tuan-tuan, seandainya tuan-tuan melihat tindakan saya nanti bertentangan dengan aturan dan hukum Allah, ingatkanlah saya dan tunjukkan saya jalan yang benar”, ungkap Umar.

Putera Abdul Aziz ini selalu mengawasi setiap etika, norma hukum, dan pelaksanaan nilai-nilai Islam. Ia memimpin umatnya dan membangun kebesarannya bukan dengan kehalusan budi, sikap, kerendahan hati terhadap sesame manusia, yang disertai dengan keadilan, kebijaksanaan serta kasih sayang, tanpa memilih-milih. Sampai Umar menerima tugas yang lebih besar lagi, diangkat menjadi pemimpin (khalifah), yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi.

Isterinya, Fatimah binti Abdul Malik, mengisahkan suatu peristiwa yang dialaminya, yaitu, “Suatu hari aku masuk ke kamarnya, dan kulihat ia sedang susuk di atas tikar sholatnya. Pipinya ditempelkan di atas tangannya, dan air matanya mengalir tanpa henti…"

Lalu, Fatimah bertanya, ”Mengapa engkau menangis seperti ini?”, tanya Fatimah. ”Oh..malangnya Fatimah, aku diberi tugas mengurus seperti ini..Yang menjadi buah pikiranku adalah nasib si miskin yang kelaparan, orang yang merintih kesakitan, orang yang terasing di negeri ini, orang-orang tua renta, janda yang sendirian, orang-orang yang mempunyai tanggungan keluarga yang besar dengan penghasilan yang sangat kecil, dan orang-orang yang senasib dengan mereka di ujung seluruh pelosok negeri, baik di timur maupun barat, di utara mapun selatan.”

Wahai isteriku, aku tahu, Allah Azza wa Jalla akan meminta pertanggungjawaban kepadaku di hari kiamat kelak, sedangkan pembela mereka adalah Rasulullah SAW”, keluh Umar.

Wahai pemimpin, malulah engkau pada Umar, malulah engkau pada Allah SWT. Wallahua’lam bishowab.

Rabu, 18 Agustus 2010

Menutup Wasilah Menuju Zina*


Maraknya perzinaan pada zaman sekarang ini, sungguh merupakan fenomena pahit yang tidak dapat dipungkiri. Baik zina yang dilakukan secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi, suka sama suka ataupun terpaksa. Perzinaan dengan berbagai motif yang beragam.

Setelah menyaksikan betapa buruknya perbuatan zina dan jeleknya akibat yang ditimbulkan di tengah masyarakat, kemudian satu sama lain saling tuding dan menyalahkan. Banyak diantara kita bertanya-tanya, mengapa hal ini bisa terjadi?

Semua itu terjadi karena masing-masing insan tidak lagi mengindahkan rambu-rambu syari’at. Allah SWT telah memberikan langkah preventif untuk membentengi manusia dari kekejian zina, antara lain:
  1. Allah SWT memerintahkan kaum wanita supaya tetap tinggal di rumah, kecuali karena suatu hajat/keperluan, dan melarang bertabarruj (menampakkan perhiasannya)
-QS Al Ahzab:33- dan Rasulullah SAW bersabda: ”Wanita itu aurat. Maka jika keluar, ia diintai oleh syaithan” (HR At Tirmidzi dan perawinya tsiqah).
  1. Allah SWT memerintahkan kaum wanita agar menutup auratnya di hadapan laki-laki bukan mahramnya/menutup jilbab ke seluruh tubuh (QS Al Ahzab:59).
  2. Allah SWT melarang wanita keluar rumah dengan memakai minyak wangi. Sabda Rasulullah, ”Wanita mana saja yang keluar dengan memakai parfum, lalu melewati kaum laki-laki hingga mereka dapat mencium bau harumnya, maka sesungguhnya ia telah berzina” (Hadits hasan riwayat Ahmad).
  3. Allah SWT memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan mereka dari perkara yang diharamkan, karena mata adalah panah syaithan yang dapat merusak hati manusia (QS An Nuur:30-31)
  4. Allah SWT melarang memasuki rumah orang lain, kecuali setelah meminta ijin. Hikmahnya agar pandangan mata terhindar dari perkara yang tidak boleh dilihat, juga untuk menghindari prasangka buruk dan saling curiga antara kedua belah pihak. (QS An Nur:27).
  5. Allah SWT melarang seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan wanita yang bukan mahram. Rasulullah SAW bersabda, ”Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita, karena sesungguhnya syaithan yang menjadi ketiganya (Hadits hasan riwayat Ahmad).
  6. Allah SWT melarang ikhtilath (percampurbauran) antara laki-laki dan perempuan, agar supaya mereka tidak bebas saling memandang dan bersentuhan.
  7. Allah SWT melarang seorang wanita bersafar tanpa disertai mahramnya. Sabda Rasulullah SAW, ”Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita, kecuali bersama mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bersafar(bepergian), kecuali bersama mahramnya”. Seseorang berdiri lalu berkata, Ya Rasulullah, istri saya keluar untuk mengerjakan haji, dan saya mendaftarkan diri untuk peperangan ini dan ini”. Maka beliau bersabda, ”Pergilah dan berhajilah bersama istrimu”. (HR. Bukhari-Muslim).
  8. Allah SWT melarang seorang wanita melembutkan suaranya ketika berbicara dengan laki-laki yang bukan mahramnya (QS Al Ahzab:32).
  9. Allah SWT memerintahkan kita agar membersihkan seluruh anggota badan dari zina kecil. Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas setiap bani adam bagiannya dari zina yang tidak boleh tidak mesti ia dapatkan. Maka zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, zina hati adalah berangan-angan dan tertarik, dan farj (kemaluan) membenarkan hal itu atau mendustakannya”. (HR. Bukhari-Muslim).
  10. Allah SWT memerintahkan agar para pemuda yang telah mampu memberikan nafkah lahir dan batin agar segera menikah. Dan memerintahkan yang belum mampu menikah untuk membentengi diri dengan berpuasa. Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang telah mampu menikah, hendaklah ia menikah. Karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu adalah tameng bagi kalian” (HR. Bukhari-Muslim)

*Artikel dari teman..
Bismillah, semoga bisa mengingatkan diri sendiri, dan bermanfaat untuk saudara2ku..

Selasa, 17 Agustus 2010

Sepenggal Rindu

Dalam sepenggal waktu
Telah termaktub seribu kata
Menuju 1 hal yang dituju
Untuk sebuah rasa

Ketika hati berusaha tunduk
Pada apa yang telah terucap
Ketika asa pun turut bertamu
Membantu azzam yang sedang berjalan

Bukan dengan membunuh waktu
Mencoba agar semakin singkat
Mencoba untuk berlari
Mengaejar sang deadline

Namun satu keyakinan
Yang masih menyelimuti
Atas tujuan akhir
Menjadikan semangat yang terselubung

Tetaplah, melakukan apa yang harus kau lakukan
Biarkan, deru angin menerbangkan debu
Jika itu membuat ia senang
Berkelana dan berkeliling

Yang diyakini
Yang dirasakan
dan,
Yang ingin dilakukan

Bersatulah, memupuk bangunan yang indah
meski peradaban itu,
datang ketika esok tiba

Kamis, 12 Agustus 2010

SEHAT & SEGAR

SEHAT & SEGAR
Untuk menghindari kebiasaan kurang sehat, perlu pengaturan makan dan minum pada saat sahur atau berbuka puasa, agar tubuh kita tetap sehat dan segar sepanjang hari selama berpuasa.
Pada saat berpuasa bahan makanan penghasil energi utama seperti karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein yang masuk ke tubuh kita relatif tidak sebanyak hari-hari biasa.
Berikut ini beberapa tips khusus saat sahur dan berbuka puasa agar tubuh kita tetap sehat dan segar selama bulan puasa sehingga terhindar dari kebiasaan yang kurang sehat:

SAAT SAHUR :
• Jangan lupa selalu mengkonsumsi makanan bergizi baik pada saat sahur atau berbuka puasa. Walau menu sederhana, yang penting mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
• Agar Anda mampu menahan rasa lapar, perbanyaklah mengkonsumsi jenis makanan berserat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah. Tubuh kita memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan yang banyak mengandung serat.
• Upayakan untuk mencegah dehidrasi tubuh dengan banyak minum air putih pada malam hari. Hal ini penting dilakukan, karena pada siang hari aktivitas kita cenderung banyak mengeluarkan keringat baik di luar ruangan atau ruang ber-AC.
• Selain memperbanyak makanan berserat dan makanan yang mengandung protein, sebaiknya Anda juga menyediakan jenis makanan yang mengandung vitamin dan mineral serta makanan tambahan agar tubuh tetap segar bugar sepanjang hari.
• Vitamin yang penting dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B, dan C. Tapi kalau Anda sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut.
• Bagi penderita sakit lambung makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mie, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
• Setelah makan sahur jangan langsung tidur. Tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan.

SAAT BERBUKA :
• Jangan langsung minum air dingin atau es, sebaliknya biasakanlah berbuka dengan minuman yang hangat. Perut yang kosong bisa menjadi kembung, bila Anda langsung berbuka puasa dengan air dingin, karena asam lambung dalam tubuh kita akan terbentuk semakin banyak.
• Kemudian beristirahatlah kurang lebih satu jam sebelum menyantap hidangan berbuka yang telah dihidangkan. Tujuannya untuk memberikan keseimbangan terlebih dahulu pada pencernaan kita. Ingat, jangan mengkonsumsi makanan berlebihan dan makanan asinan.
• Berbuka puasa hendaknya dilakukan secara bertahap dan tidak terburu-buru agar lambung tidak “kaget”. Dengan demikian kerja lambung tidak terlampau berat karena lambung membutuhkan ruangan kosong untuk mencerna makanan. Untuk meringankan kerja pencernaan, kunyah makanan dengan baik.
• Bagi mereka yang berat badannya melebihi berat badan ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterolnya, misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, es krim. “Selain lebih banyak mengkonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.”
• Sedang bagi mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susunya dan menghindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya).
• Bagi mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
• Setelah berbuka puasa jangan langsung tidur. Tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan.

BEBAS BAU MULUT:
Berpuasa berarti tidak ada asupan melalui mulut sehingga tidak jarang malah menyebabkan bau mulut. Bau mulut selama berpuasa memang terasa agak mengganggu. Apalagi ketika pekerjaan kita mengharuskan berinteraksi dengan orang banyak, kita pasti tidak mau ada rasa canggung karena bau mulut.
Jika kita tahu cara menyiasatinya, ternyata kita bisa menjalankan puasa tanpa bau mulut. Sebaiknya periksakan gigi secara teratur untuk membersihkan plak/karang gigi dan menjaga kesehatan gusi, sehingga selama berpuasa tidak akan terganggu oleh masalah mulut dan gigi.
Berikut ini beberapa tips agar terbebas dari bau mulut. Ayo kita coba dan buktikan!
1. Hindari menyantap hidangan yang beraroma ‘aduhai’ seperti petai, jengkol, bawang mentah pada saat bersantap sahur.
2. Selesai makan sahur, minum air putih banyak-banyak.
3. Menggosok gigi dan menyikat lidah setelah makan dan menjelang tidur. Permukaan lidah yang tak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana.
4. Berkumur dengan larutan khusus (antiseptik) untuk menghilangkan bau mulut.
5. Di lingkungan keluarga Arab ada kebiasan mengunyah sejumput adas manis sehabis makan. Setelah dikunyah dan disisip airnya, ampasnya dibuang. Aroma adas manis yang harumnya mirip aroma obat batuk benar-benar ‘pencuci mulut’ yang bisa diandalkan saat puasa.
6. Sahur dengan menu sayuran tumis atau sayur bening dan ditutup dengan semangkuk buah segar.
7. Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk berkumur setelah makan sahur. Air rebusan sirih berfungsi sebagai antibakteri penyebab bau mulut.

TERNYATA KULIT KITA BISA MENDENGAR


Tak hanya dengan telinga, menurut penelitian terabru, kita ternyata juga bias mendengarkan lewat kulit. Berdasarkan percobaan bersama para sukarelawan yang mendengarkan suku-suku kata tertentu, sementara udara dihembuskan pada kulit mereka, terbukti bahwa otak manusia menerima dan menyatukan informasi dari berbagai indra untuk membentuk gambaran daerah sekitar.
Tim penelitian melakukan fokus pada suara-suara yang mengeluarkan embusan napas ketika diucapkan, seperti ”pa” dan ”ta”, dan juga suara-suara tanpa embusan, seperti ”ba” dan ”da”.
Para partisipan yang matanya ditutup mendengarkan suara pria yang mengucapkan keempat suku kata itu dan harus menekan tombol untuk menjawab,apakah suara yang mereka dengar itu ”pa”, ”ta”, ”ba”, atau ”da”. Para partisipan terbagi menjadi tiga kelompok, masing-masing 22 orang. Grup pertama mendengarkan semua suku kata itu sementara udara diembuskan ke tangan mereka. Grup kedua dengan hembusan ke leher. Adapun grup  ketiga tanpa embusan sama sekali.
Sekitar 10 % dari total kejadian adalah, ketika udara diembuskan ke kulit, para partisipan salah menebak suku kata yang mestinya tidak bermbusan sebagai yang bermbusan. Jadi, ketika ”ba” diucapkan, partisipan yang menerima embusan udara mengira mereka mendengar ”pa”. Grup pengendali tidak menunjukkan terjadinya salah tangkap seperti itu.
Penelitian lanjutan, saat para partisipan disentuh kulitnya, bukan diembuskan udara, menunjukkan bahwa tak terjadi kesalahan antara suara yang memiliki embusan atau tidak.

*Disarikan dari buletin ”Al Hisyam” FP UNS

Rabu, 11 Agustus 2010

Aku cemburu...

bukankah kita tak boleh cemburu?
ya saya tau,,dan saya sangat mengerti, bahwa nikmat Allah itu tiada kiranya, untuk seluruh hambanya. Semua sudah dibagi adil untuk kita, para hamba.
Tapi,, kadang kecemburuan itu muncul, ketika saya tak bisa "berjuang" maksimal, seperti sahabat2 di zaman Rasulullah, atu minimal, seperti kawan2 perjuangan di jalan kebenaran ini. Waktu yang Allah berikan sama, tapi tak jarang sesuatu yang sia2 dilakukan, sesuatu yang hanya mementingkan ego terjadi, atau bahkan kemalasan yang sering menghantui.
Aku cemburu...
melihat semangat mereka,
mendengar lantunan cerita2 dari pengalaman mereka,
membaca aura kesenangan di wajah2 riang penuh peluh mereka,

sekali lagi, aku cemburu..tapi bolehkah?

Senin, 09 Agustus 2010



Sabtu, 07 Agustus 2010

Chip memory


memory,
tentang semua kisah, tentang semua pengalaman.
memory,
tidak akan pernah hilang dari pandangan hati. 
Tetap saja disitu, meski raga sudah berganti.
Karena 'mereka' adalah karya, yang sudah berlalu.
memory, 
biarkanlah ia tetap tinggal bersama waktu.

segala sesuatu yang pernah terjadi dalam kehidupan kita, jangan pernah disesali. Seburuk apapun itu, yang perlu disimpan baik-baik adalah pelajaran atau hikmah. Karena manusia hidup dalam berbagai pilihan, jadi terkadang pilihan itu tidak sesuai. Bahkan, pilihan itu pernah membuat jatuh ke dalam lubang. Lubang yang bisa membuat hina, bila terus ada di situ. Tapi lubang itu bisa ditutup, kapan saja kita mau. Asal kita mau membuka hati, menerima kebaikan-kebaikan yang mencoba masuk ke dalam relung kebenaran. Dengan keluwesan itu, hati akan tetap ‘hidup’. Cobalah untuk melapangkan pandangan, kalau perlu keluarlah dari ’zona nyaman’ mu. Itu akan lebih mendidikmu menjadi seseorang yang bijaksana dan adil dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Memory,
Biarkan ia mengendap disini