MUTIARA KEHIDUPAN

man jadda wajada

Senin, 07 Juni 2010

Titian Pelangi

Layaknya air yang penuh dengan riak 
Tak tenang, gaduh 
Mencoba mencari pantai, untuk menepi 
Namun hanya kapal yang dijumpa
 

Layaknya daun kering 
Terhembus oleh sepoi  
Terbang menjauh, 
entah kemana dan tak pernah kembali
 

Layaknya tanah liat 
ia dibentuk sesuka hati oleh manusia 
Bentuk aslinya begitu kotor  
Namun polesannya begitu memukau
 

Hitam, putih, atau abu-abu 
Tanpa rasa, tanpa kehidupan  
Ia membutuhkan warna 
Ia mengisyaratkan seni
 

Bertahan, dan terus melangkah  
hingga kapal pun melabuh 
memenuhi kembali lautan yang kosong

0 komentar: